Senin, 25 April 2011

CARA-CARA MENANAM KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN

Kelapa sawit dapat ditanam di kawasan tanah yang gembur, tanah liat gembur dan tanah gambut (kurang dari satu meter dalam). Tanah gambut (lebih satu meter dalam), tanah masam dan tanah rawa adalah kurang sesuai bagi tanaman kelapa sawit. Walau bagaimanapun dengan pengurusan sistem pengairan dan pengerjaan yang sempurna, jenis-jenis tanah ini boleh juga ditanam dengan kelapa sawit dengan jayanya.

PERLAKSANAAN KERJA

Pembersihan lahan dari semakmak belukar,pemancangan dan baru menanam kacang pada lahan yang ingin ditanamai bibit  kelapa sawit untuk mempermudah kita merawat kebunn tersebut. Pembersihan: Para pekerja atau buruh membersih lahan setlah lahan bersih kita mengali lubang lebar lubang 45 cm dan dalam lubang 40 cm, keadaan tanah (curam atau rata), hutan atau ladang tanam semula. Adalah penting operasi pembersihan lahan hendaknya serentak dengan bibit kelapa sawit dapat diperoleh dari pembibitan. Jika mempunyai kita dapat menyemai sendiri, masa penyediaan lahan hendaklah disesuaikan dengan masa tahun tanam bibit atau benih yang telah cukup umur untuk ditanam dilahan. Pemancangan adalah untuk mempermudah kita untuk menanam bibit kelapa sawit pada lahan yang hendak ditanam haruslah bersih. Pemancangan: Barisan tanaman dibuat mengikut arah Utara-Selatan supaya pokok-pokok mendapat cahaya matahari yang maksima.

Tanaman kacangan untuk memudahkan kita: Menanam kekacang dapat dilakukan setelah para pekerja atau buruh melakukan pemancangan selesai dilaksanakan barulah bibit kelapa sawit ditanam untuk mempermuhakan kita untuk garuk piringan. (Dilahan gambut tidak perlu tanam kekacang).
Penanaman kacangan adalah untuk:
  • Mengawali cara kerja pada lahan kelapa sawit
  • Memperbaiki status zat cara pemeliharaan dalam tanah, khususnya Nitrogen
  • Memelihara kelembapan tanah
Tiga jenis kacang untuk melindungi lahan yang akan ditanam adalah:
  • Centrosema pubescens
  • Pueraria phaseoloides
  • Calopogonium mucunoides/caeruleum
Benih kekacang boleh dibeli dari agen atau balai benih yang ada di depot pertanian atau ditoko saprodi manakala kompos rhizobium boleh dibeli di Institut Penyelidikan Getah Malaysia (RRIM). Cara ringkas menanam kacangan untuk melindungi lahan adalah seperti berikut:
  • Umumnya campuran 10g kompos rhizobium dengan 10kg biji benih kekacang digunakan.
  • Campuran tersebut ditabur didalam jalur yang selari diantara 2 barisan pohon kelapa Sawit.
  • Jarak diantara jalur-jalur atau barisan adalah 2 meter.
  • Contoh kadar campuran biji benih kekacang adalah seperti berikut:-
Kacangan Kg/ha
Centrocema pubescens 4.0
Pueraria phaseoloides 1.1
Calopogonium caeruleum 0.6
  • Baja campuran N:P:K:Mg (15:15:6:4) digunakan sebagai baja asas dengan kadar 56 kg/hektar.
  • Tabur baja debu Fosfat (seperti CIRP) pada kadar 560 kg sehektar mengikut jadual berikut:
Umur Kacangan Kadar Pupuk Fosfat (kg/ha)
Semasa menanam (sepanjang jalur-jalur) 112
2 bulan 112
6 bulan 112
8 bulan 112
12 bulan 112
  • Pengawalan rumpai dan serangga perosak diperlukan dengan mengguna racun-racun yang sesuai jika hendak memperolehi tanaman kacang yang baik.
Penanaman: Bibit sawit yang telah berumur 12-15 bulan dapat dari pembibitan adalah dapat untuk ditanam. Cara penanaman adalah seperti berikut:
  • Lubang Tanaman disediakan 2-3 minggu sebelum menanam. Ukuran lubang harus disesuikan dengan ukuran polibeg supaya penanaman mudah ditanam. Tanah lapisan bawah dan lapisan atas diasingkan.
  • Taburkan 150g – 200g baja Fosfat didalam lubang.
  • Buangkan/Tanggalkan polibeg sebelum anak benih ditanam. Masukkan anak benih kedalam lubang yang telah disediakan.
  • Lubang dikambus dengan tanah lapisan atas dahulu dan diikuti dengan tanah lapisan bawah supaya buku-pangkal pokok berkeadaan sama rata dengan permukaan tanah.
  • Anak benih hendaklah berkeadaan tegak selepas ditanam.
  • Mampatkan tanah disekeliling pokok dengan tidak merosakan akarnya.
  • Masa menanam hendaklah pada musim hujan dan elakkan dari menanam pada musim kemarau.
  • Lazimnya, jarak tanaman yang dipilih adalah 9 meter tiga segi yang memberi 136 pokok pada 1 hektar. Kepadatan pokok sehektar dengan jarak tanaman yang berbeza adalah seperti jadual dibawah:
Jarak Jumlah Pohon
Meter (Kaki) Hektar (Erea)
8.5 (28) 160 (65)
8.7 (29) 148 (60)
9.0 (30) 136 (55)
  • Penyulaman pohon-pohon yang mati apabila telah dilaksanakan pemeriksaan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah penanam.
Tanaman selingan:
Kacang tanah, jagung dan lain-lain tanaman palawija atau sayur-sayuran boleh ditanam sebagai selingan dalam masa tiga tahun pertama selepas pohon sawit ditanam.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tanaman selingan ialah:
  • Tanaman itu dapat memberi keuntungan dalam masa tiga tahun.
  • Tanaman itu tidak memberi persaingan yang sangan berlebihan dan akan memberikan kesuburan pohon kelapa sawit dari segi zat-zat pemakanan, air dan cahaya matahari.
  • Ada pasaran atau mudah memasarkan hasil tanaman selingan itu.

Sumber : http://akhmadfitriansyah.wordpress.com/2010/05/22/cara-cara-menanam-sawit/

Minggu, 24 April 2011

MENGENAL ALAT PENANGKAPAN IKAN

1. Pukat Udang (Shrimp Trawl)
Pukat udang adalah jenis jaring berbentuk kantong dengan sasaran tangkapannya udang. Jaring dilengkapi sepasang (2 buah) papan pembuka mulut jaring (otter board) dan Turtle Excluder Device/TED, tujuan utamanya untuk menangkap udang dan ikan dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya menyapu dasar perairan dan hanya boleh ditarik oleh satu kapal motor.

2. Pukat Ikan (Fish Net)
Pukat Ikan atau Fish Net adalah jenis penangkap ikan berbentuk kantong bersayap yang dalam operasinya dilengkapi (2 buah) papan pembuka mulut (otter board), tujuan utamanya untuk menangkap ikan perairan pertengahan (mid water) dan ikan perairan dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya ditarik melayang di atas dasar hanya oleh 1 (satu) buah kapal bermotor.

3. Pukat Kantong (Seine Net)
Pukat Kantong adalah alat penangkapan ikan berbentuk kantong yg terbuat dari jaring & terdiri dari 2 (dua) bagian sayap, badan dan kantong jaring. Bagian sayap pukat kantong (seine net) lebih panjang dari pada bagian sayap pukat tarik (trawl). Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap berbagai jenis ikan pelagis, dan demersal. Pukat Kantong terdiri dari Payang, Dogol dan Pukat Pantai.

4. Pukat Cincin (Purse Seine)
Pukat cincin atau jaring lingkar (purse seine) adalah jenis jaring penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang atau trapesium, dilengkapi dengan tali kolor yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring (tali ris bawah), sehingga dengan menarik tali kolor bagian bawah jaring dapat dikuncupkan sehingga gerombolan ikan terkurung di dalam jaring.

5.    ]aring Insang (Gillnet)
Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring empat persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata. Lembaran jaring dilengkapi dengan sejumlah pelampung pada tali ris atas dan sejumlah pemberat pada tali ris bawah. Ada beberapa gill net yang mempunyai penguat bawah (srampat/selvedge) terbuat dari saran sebagai pengganti pemberat. Tinggi jaring insang permukaan 5-15 meter & bentuk gill net empat persegi panjang atau trapesium terbalik, tinggi jaring insang pertengahan 5-10 meter dan bentuk gill net empat persegi panjang serta tinggi jaring insang dasar 1-3 meter dan bentuk gill net empat persegi panjang atau trapesium. Bentuk gill net tergantung dari panjang tali ris atas dan bawah.

6.    Jaring Angkat (Lift Net)

Jaring angkat adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring persegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkn atau dibentangkan dengan menggunakn kerangka dari batang kayu atau bambu (bingkai kantong jaring) sehingga jaring angkat membentuk kantong.

7. Pancing (Hook and Lines)
Pancing adalah alat penangkapan ikan yang terdiri dari sejumlah utas tali dan sejumlah pancing. Setiap pancing menggunakan umpan atau tanpa umpan, baik umpan alami ataupun umpan buatan. Alat penangkapan ikan yang termasuk dalam klasifikasi pancing, yaitu rawai (long line) dan pancing.

8. Perangkap (Traps)
Perangkap adalah alat penangkapan ikan berbagai bentuk yang terbuat dari jaring, bambu, kayu dan besi, yangg dipasang secara tetap di dasar perairan atau secara portable (dapat dipindahkan) selama jangka waktu tertentu. Umumnya ikan demersal terperangkap atau tertangkap secara alami tanpa cara penangkapan khusus.
9. Alat Pengumpul Rumput Laut (Sea Weed Colector)
Alat pengumpul rumput laut adalah alat yg digunakan untuk mengambil dan mengumpulkan rumput laut, terdiri dari pisau, sabit dan alat penggaruk. Pengumpulannya dilakukan dengan menggunakan tangan dan pisau atau sabit sebagai alat pemotong dan alat penggaruk sebagai alat pengumpul rumput laut. Hasil potongan rumput laut dimasukkan ke dalam keranjang.

10. Muroami
Muroami adalah alat penangkapan ikan berbentuk kantong yg terbuat dari jaring dan terdiri dari 2 (dua) bagian sayap yg panjang, badan dan kantong jaring (cod end). Pemasangannya dng cara menenggelamkan muroami yang dipasang menetap menggunakan jangkar. Pada setiap ujung bagian sayap serta di sisi atas kedua bagian sayap dan mulut jaring dipasang pelampung bertali panjang. Untuk menarik jaring ke arah belakang, menggunakan sejumlah perahu/kapal yg diikatkan pd bagian badan dajn kantong jaring. Muroami dipasang di daerah perairan karang untuk menangkap ikan-ikan karang.

11. Alat Tangkap Lain-Lain (Others)
Lain-lain adalah alat penangkap ikan lainnya yang belum termasuk dalam klasifikasi alat penangkap ikan di atas.
 
Sumber : http://mukhtar-api.blogspot.com/2008/09/mengenal-alat-penangkapan-ikan.html